Customer Service
Hardiyanto Takula on Facebook
Top Blog
-
Mau Sukses? Dengan Internet Marketing Saja - Saya pernah menulis referensi tentang MLM di blog ini, sebuah perusahaan yang bekerja dibidang pemasaran jaringan. Tetapi kali ini saya tidak menulis ajaka...12 tahun yang lalu
-
TETAP MENJADI PEMIMPI SEJATI - Sahabat Blog Artikel Sederhana yang baik hati, beberapa waktu yang lalu saya pernah menceritakan bagaimana seorang pemimpi itu mewujudkan impiannya. Banyak...14 tahun yang lalu
-
TENTANG IMPIAN - Kata sebagian orang, bermimpi itu tidak wajar, hanya membuat kita gila. Bermimpi hanya akan membuat kita berhalusianasi, membuat kita terlalu berharap jauh...14 tahun yang lalu
-
Bagaimana tanggapan Anda tentang isi blog ini, tandai komentar anda dibawah ini :
Selamat Datang di BLOG SUKSES
Oleh : HARDIYANTO TAKULA
Ikuti terus perkembangan blog ini, saran dan komentar sangat diperlukan guna meluruskan kekeliruan dalam penulisan blog ini.
Ikuti terus perkembangan blog ini, saran dan komentar sangat diperlukan guna meluruskan kekeliruan dalam penulisan blog ini.
Diberdayakan oleh Blogger.
Profil Saya
- Hardiyanto Takula
- Limboto, Gorontalo, Indonesia
- Tak perlu duduk berpangku tangan, karena Allah telah menebarkan rahmatNya dimuka bumi, dan tugas kitalah yang mencari dan menemukannya untuk kita syukuri
Anak, selebihnya mengadopsi cara bertindak orang tua, meski pada proses dan tindakannya berbeda. Kehidupan baik buruk seorang anak adalah kehidupan asli orang tuanya, yang tak mampu mendidik anak. Ini kadang tanpa disadari oleh banyak orang tua.
"Anak adalah cermin orang tua". Statement ini sudah lama populer, bahkan menjadi istilah dalam pendidikan moral anak manusia. Memang benar, prilaku anak mencerminkan prilaku baik orang tua, didikan yang benar dari keduanya, serta penanaman nilai moral dari keluarganya. Anak merupakan generasi penerus atas apa yang kita ciptakan termasuk pola pikir, cara bersikap dan watak asli keduanya.
Kebanyakan oranag tua lelap dan tenggelam dalam urusan materialnya, sibuk membangun bisnis yang besar dan luas, tidak hanya ayah, ibu pun menerima tuntutan zaman dan harus bekerja mengejar keuntungan yang besat.
Akibatnya, anak tidak mengenal secara emosional seperti apa orang tuanya, tidak ada keterikatan batin yang erat antara anak dan orang tua, anak lebih mengenal kehidupan dan didikan pembantu yang selamanya dibayar. Anak terbiasa dengan cara hidup orang bayaran dari orang tua, mulai dari bayi hingga masa pertumbuhannya diusia sekolah.
Karena itu, tidaklah mengherankan banyak anak kehidupannya tidak terkontrol, cenderung hura-hura, dan mengadopsi kehidupan diluar dirinya yang serba berantakan. Secara emosional, didikan itu tidak secara tuntas, karena setiap pengajaran selalu mempercayakan guru les atau orang yang sudah dibayar.
Anak hanya mengenal orang tuanya, sekedar menyayanginya secara materi, tidak mengenal orang tuanya secara emosional dan spritual. Kurangnya siraman rohani dan pendidikan langsung mengakibatkan kurangnya disiplin anak dan hilangnya penghormatan anak terhadap orang tua, percaya atau tidak, itulah kenyataannya.
Jangan heran, banyak anak yang salah jalan. Banyak anak yang terperangkap dilembah hitam, terjerumus pada prostitusi dan gemar mengkomsumsi narkoba dan miras. Anak semakin pintar menentang orang tua, semakin merasa hebat dan menganggap orang tua adalah musuh dalam rumah.
Kita sadari atau tidak, anak menjadi biang penghancur sebuah keluarga, itu semua tidak sepenuhnya kesalahan anak, tetapi kelalaian dan kekurangan orang tua memberi kebutuhan emosional dan spritual kepada anak.
Kehidupan diluar lingkungannya, telah terkontaminasi dan menjadi virus dalam kehidupan seorang anak, kehidupan yang cenderung hura-hura menjadikannya semakin giat mengakses hal-hal yang tidak bermanfaat. Pemberian fasilitas tanpa didasari dengan pengrtahuan sangat berpengaruh terhadap rusaknya moral anak.
Menanamkan nilai-nilai moral pada anak sangat penting dilkakukan, setinggi apa pun pendidikan yang didapatkan anak dibanggku sekolah, tetapi yang lebih baik peranannya mendidik anak adalah orang tua sendiri. Orang tua boleh sibuk bekerja, boleh sibuk dengan urusan bisnis dan jaringan usahanya, tetapi tanggung jawab pada anak tidak bisa dilupakan.
Pentingnya mendidik spritual anak |
Orang tua yang lupa mendidik anak secara benar, tidak perlu merasa gerah bila ada anak yang kurang ajar, sebaliknya orang tua berfikir, sudahkah mendidik anak secara baik, sudahkah menanmkan nilai moral yang baik pada anak? Jika belum, jangan jadikan anak sebagai musuh atau lawan yang setiap hari diajak perang tanding, tetapi segeralah duduk bersama dan jalinlah kebersamaan yang sebenarnya.
Luangkan waktu yang cukup untuk anak, demi kebutuhan akhlaknya. Bila anak terlanjur berbuat dosa, rangkullah dia dan berikanlah maaf sekaligus mintalah maaf pada anak sendiri, karena anak jadi bobrok akhlaknya karena cerminan orang tua kurang mendidik anak.
Sumber : http://takula.blogdetik.com/
Link : http://takula.blogdetik.com/2011/02/14/pentingnya-moral-pada-anak/
Langganan:
Postingan (Atom)
Salam Hangat Buat Blogger.....
Berikan yang terbaik bagi mereka yang menginginkan perubahan dalam hidupnya
Baca posting utama blog.....
Salam Buat Pengunjung
Terimakasih telah mengunjungi blog ini. Semoga posting blog ini dapat membantu Anda untuk menjadi lebih baik lagi. Amiiinnn...
Berita Terbaru
Produk Populer
-
Manusia terlahir sebagai mahluk terbaik diantara makhluk-makhuk Allah lain dimuka bumi. Terlahir menjadi seorang pemimpin sejati, terlahir s...
-
Sahabat Blog Sukses yang baik hati. Pernahkah Anda merasa syok ketika Anda jatuh dan terpuruk? Ketika manusia ditimpa masalah, ada sebagi...
-
Sebuah pertanyaan yang sempat lahir dalam benak saya, dan ketika saya berfikir sejenak, saya menemukan jawabannya. Mengapa orang belum yakin...
-
Salah satu cara untuk menggali kekuatan potensi diri adalah dengan cara mengasah bakat dan kemampuan. Adapun bagian terpenting dan cara me...
-
Banyak orang yang ragu dengan apa yang dilakukannya, saya pun mengalaminya. Keraguan muncul ketika orang mulai bersikap dan mengambil keputu...
-
Sikap merupakan penentu usaha anda. Sebuah perusahaan MLM dari Malaysia dan menjadi besar di Indonesia mengajarkan kepada membernya, bahwa 8...
-
Sahabat Blog Sukses yang baik hati, sebuah pertanyaan simple pernah terlontar dalam diri saya, sukses itu milik anda, benarkah? Statement i...
-
Anak, selebihnya mengadopsi cara bertindak orang tua, meski pada proses dan tindakannya berbeda. Kehidupan baik buruk seorang anak adalah k...